Kabar Terbaru

Kecamatan Dalam Angka

Written By Muhammad Nasyiruddin on Rabu, 24 Oktober 2012 | 11.02

Kecamatan Simpang Kanan Dalam Angka yang telah dikumpulkan datanya oleh KSK akan segera Terbit. berikut adalah Cover KCDA Simpang Kanan.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2012 (Prov. Aceh)

Written By Muhammad Nasyiruddin on Jumat, 05 Oktober 2012 | 10.18


 Pada September 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh tercatat sebesar 103,56 turun sebesar
0,32 persen dibandingkan bulan Agustus 2012. Sedangkan NTP per subsektor pada bulan
September 2012 tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar 111,71;
Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 99,47; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr)
sebesar 109,25; Subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar 99,02; dan Subsektor Perikanan (NTP-Pi)
sebesar 98,67.
 Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP September 2012 terhadap NTP Agustus 2012,
terdapat 19 Provinsi terjadi kenaikan, dan 13 Provinsi terjadi penurunan.
 Peningkatan NTP tertinggi pada bulan September 2012 terjadi di Sulawesi Utara sebesar 0,75 persen,
diikuti Bangka Belitung sebesar 0,67 persen, dan Sulawesi Barat sebesar 0,53 persen.
 Provinsi yang mengalami penurunan NTP tertinggi yaitu Jambi sebesar 0,84 persen diikuti Kepulauan
Riau sebesar 0,61 persen dan Sumatera Utara sebesar 0,60 persen.
 NTP Nasional mengalami kenaikan 0,15 persen yaitu menjadi 105,41 pada bulan September 2012.
 Deflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan September 2012 terutama
disebabkan oleh turunya harga-harga barang dan jasa pada Bahan Makanan; Perumahan; dan
Transportasi masing-masing sebesar 0,81 persen; 0,08 persen; 0,01 persen.
 Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan September 2012, terdapat 6 Provinsi
mengalami Inflasi di daerah pedesaan. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 0,57
persen, sedangkan yang mengalami deflasi tertinggi adalah Provinsi Aceh sebesar 0,32 persen.
 Ditingkat Petani, harga gabah kualitas GKG dan GKP tertinggi pada September 2012 adalah masingmasing
senilai Rp. 4.150 per Kg dan Rp. 4.286 per Kg. Sedangkan ditingkat penggilingan harga
tertinggi masing-masing senilai Rp. 4.200 per Kg dan Rp. 4.406 per Kg.
 Rata-rata harga gabah bulan September 2012 di tingkat petani menunjukkan penurunan pada
kualitas GKG turun sebesar 1,36 persen menjadi Rp. 4.108,33 per Kg pada bulan September 2012.
Sedangkan pada kualitas GKP mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen menjadi Rp. 4.086,80 per
Kg. Sedangkan rata-rata harga gabah bulan September 2012 di tingkat penggilingan yang
mengalami kenaikan pada kualitas GKG dan GKP masing-masing sebesar 1,27 persen dan 0,33
persen.

DOWNLOAD

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2012

Written By Muhammad Nasyiruddin on Selasa, 02 Oktober 2012 | 10.54


Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang (11,96 persen), berkurang 0,89 juta orang (0,53 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang (12,49 persen).
 Selama periode Maret 2011−Maret 2012, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 399,5 ribu orang (dari 11,05 juta orang pada Maret 2011 menjadi 10,65 juta orang pada Maret 2012), sementara di daerah perdesaan berkurang 487 ribu orang (dari 18,97 juta orang pada Maret 2011 menjadi 18,48 juta orang pada Maret 2012).
 Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2011 sebesar 9,23 persen, menurun menjadi 8,78 persen pada Maret 2012. Begitu juga dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 15,72 persen pada Maret 2011 menjadi 15,12 persen pada Maret 2012.
 Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2012, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73,50 persen, tidak jauh berbeda dengan Maret 2011 yang sebesar 73,52 persen.
 Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, gula pasir, daging ayam ras, tempe, tahu, mie instan, bawang merah, dan cabe merah. Sedangkan, komoditi yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan, tempe, bawang merah, tahu, dengan tambahan kopi dan cabe rawit.
Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah biaya perumahan, pendidikan, angkutan, listrik, dan bensin, sedangkan di perdesaan sendiri adalah biaya perumahan, listrik, kayu bakar, bensin, dan pendidikan.
 Pada periode Maret 2011−Maret 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.

DOWNLOAD
 
Support : RUBITA
Copyright © 2011. Statistik Simpang Kanan - All Rights Reserved
Template Created by RUBITA Published by KSK Simpang Kanan
Proudly powered by Blogger